Kamis, 18 Oktober 2012

Perkembangan Bahasa Indonesia

Jika ingin melihat perkembangan bahasa Indonesia kita harus melihat perkembangan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu Kuno dan bahasa Sanskerta. Dulu bahasa itu menjadi alat komunikasi pertama di Indonesia. tetapi setelah Indonesia mengalami masa kolonial, maka bahasa Melayu dibagi menjadi 4 yaitu :

  1. Di Indonesia menjadi bahasa Indonesia.
  2. Di Malaysia menjadi bahasa Malaysia.
  3. Di Brunei Darussalam menjadi bahasa Melayu Baku.
  4. Di Singapura menjadi bahasa Nasional.
Dari empat arah tersebut yang memiliki keunikan adalah bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia memiliki lafal dan aksen yang berbeda. Sampai saat ini bahasa nasional Indonesia memang hanya ada satu, tetapi bahasa di Indonesia banyak sekali hingga ratusan jumlahnya karena setiap suku dari Sabang sampai Merauke memiliki bahasa yang berbeda. Bahkan setiap bahasa memiliki tingkatan lagi seperti halus, sedang, dan kasar.

Dewasa ini, bahasa Indonesia telah mengalami penurunan perkembangan tetapi juga mengalami perkembangan. Contoh pembinasaannya seperti dilingkungan kita ini. Baik orang dewasa, anak muda, anak kecil sekalipun sering menggunakan kata Gue atau Elo sebagai pengganti subyek. Padahal itu bukanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lalu sekarang ada lagi "Bahasa Alay" yaitu bahasa dengan penulisan yg dibuat serumit mungkin dengan kebutuhan kemampuan membaca antara kombinasi huruf alfabetic yang dibuat kapital dan tidak, angka dan tanda baca yang dipakai seenaknya. Contohnya seperti kalimat ini, "HuUffFtt,., 4kuHh 1n6iN m@khHaN ni3YhH ,...!" Padahal kalimat yg dimaksud itu, "Aku ingin makan" akan tetapi dibuat serumit mungkin, yang saya kurang paham apakah maksudnya tulisan dibuat serumit itu? Padahal lebih mudah dibaca, lebih simple, dan lebih mudah diterima dengan penulisan biasa.

Akan tetapi bahasa Indonesia juga telah mengalami perkembangan, contohnya seperti mulai dikenalnya Bahasa Indonesia di dunia globalisasi. Contohnya di Singapura, Australia, Suriname dan Belanda. Di Singapura itu terdapat 3 suku, Chinnese (Tionghoa), India dan Bugis. Beberapa masyarakat bersuku bugis itu masih sering menggunakan bahasa aslinya dan bahkan menggunakan Bahasa Indonesia juga di Singapura. Hal itu membuat negara lain jadi mengenal Bahasa Indonesia. Di Australia, juga mulai dikenalkan Bahasa Indonesia. Dikarenakan banyaknya pelajar Indonesia disana sehingga mereka sedikit demi sedikit mengenalkan Bahasa Indonesia di Australia. Dari letak geografis pun, Australia juga dekat dengan Indonesia sehingga dimungkinkan bahwa penyebaran Bahasa Indonesia telah terjadi sejak jaman dahulu.

Bahkan, di negara-negara yg dilihat dari segi Geografisnya tidak berdekatanpun Bahasa Indonesia juga mampu menyebar kesana. Di Suriname, dikarenakan pada jaman kolonial dijadikan tempat pembuangan tahanan dari Jawa sehingga disana beberapa penduduknya menggunakan bahasa Jawa, meskipun tidak banyak penggunanya dan penggunaan bahasa Jawanya juga bukan yang halus akan tetapi itu cukup memperkenalkan budaya dan bahasa kita disana. Lalu di Belanda, dikarenakan Indonesia dijajah Belanda selama beratus-ratus tahun sehingga banyak penduduk Indonesia yang dibawa kesana dan keturunan Belanda yang tinggal di Indonesia khususnya penduduk Indonesia bagian timur sana. Sehingga tak aneh lagi bahasa Indonesia telah tersebar disana. 

Oleh karena itu, kita yang tinggal di Indonesia harusnya melestarikan bahasa kita, sungguh aneh jika orang-orang diluar sana banyak yang tertarik untuk mempelajari bahasa kita. Akan tetapi kita sebagai penduduk asli Indonesia malah ingin membinasakannya dan menghilangkannya. Marilah kita gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga banyak negara lain yang tertarik menggunakan bahasa kita. Karena menurut saya Bahasa Indonesia cukup pantas untuk masuk dalam jajaran Bahasa Internasional yang patut dipelajari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar