Kamis, 03 Mei 2012

May Day Disappointment


Pada hari Selasa tanggal 1 Mei lalu, saya mendapatkan pengalaman baru yang amat sangat mengecewakan. Pada 1 Mei itu merupakan May Day atau hari buruh yang dirayakan secara internasional. Dan pada hari itu juga, band asal Amerika kesukaan saya yaitu Avenged Sevenfold datang ke Indonesia untuk memenuhi World Tour 2012. Kedatangan Avenged Sevenfold ini merupakan kedatangannya yang ketiga semenjak band itu dibangun.
Saya sangat senang dan bersemangat mendengar mereka akan datang ke Indonesia. Saya sudah menabung untuk menonton konsernya dan sebenarnya amat sangat berharap mereka dapat ‘mengguncang’ kembali kota Jakarta untuk yang kesekian kalinya. Saya dan 2 teman saya sudah melakukan perencaan dari jauh-jauh hari tentang bagaimana nanti saat konsernya. Bahkan kami juga sudah berniat untuk menginap dihotel sekitar tempat mereka konser karena pasti kami akan kelelahan setelah ‘berjingkrakan’ nanti.
Setelah tiket konser dipesan, hari konsernya pun tiba. Saya sudah sangat berkonsentrasi pada hari itu, agar saya bisa merasa puas dan tidak ada kecemasan lagi saat menonton konser nanti. Saya benar-benar senang dan merasa tidak sabar menunggu waktu mereka konser, karena dijadwalkan mereka konser pukul 20.00 malam dan gate dibuka pukul 18.00 maka saya bersiap dari rumah cepat-cepat. Saya sampai membolos kuliah pada hari itu saking tidak sabarnya dan takut terlambat. Karena saya pikir mereka konser di Ancol, dan jarak dari rumah saya menuju Ancol itu jauh jadi saya mau tidak mau harus membolos hari itu.
Sayapun akhirnya berangkat dari rumah saya pukul 14.00 menggunakan mobil teman saya. Saya sampai over-excited saat itu, sudah tidak sabar menunggu penampilan mereka. Setelah sampai di Ancol, saya bertemu teman saya yang sudah sampai disana duluan untuk menukarkan tiket. Setelah ditunggu, pada pukul 17.00 mengapa disana menjadi sepi. Stage yang dipersiapkan makin lama makin sepi dan mulai terlihat suram. Mulailah muncul pikiran-pikiran buruk saya.
Dan ternyata benar-benar terjadi, Avenged Sevenfold tidak jadi konser! Konser hari itu dibatalkan, bukan ditunda tapi dibatalkan karena berbagai alasan yang tidak dapat disebutkan. Pada prosesi pembatalan konser, waktu itu datang mobil polisi dengan sound system yang besar beserta beberapa polisi yang mengawalnya. Saat diumumkan akan penggagalan konser itu, banyak kekecewaan dari penonton-penonton yang lain termasuk saya, sampai hampir rusuh saat itu di Ancol. Dan dikatakan bahwa yang memiliki tiket hari itu dapat menguangkan kembali tiketnya tanggal 5 Mei nanti ditempat pembelian tiket kemarin.
Kami benar-benar kecewa saat itu dan banyak fans-fans perempuan yang saya lihat menangis karena tidak jadi konser. Sayapun benar-benar kecewa, saya sudah sangat mengharapkan konser itu sampai mengorbankan banyak hal untuk menonton konser tapi ternyata dibatalkan. Saya benar-benar sangat kecewa. Yang membuat saya makin sedih lagi karena saya melihat bahwa konser itu ditonton oleh fans-fans dari seluruh Indonesia. Saya melihat ada poster fans yang melakukan gathering dari Lampung, Surakarta, Jawa Timur dan berbagai daerah lainnya. Bahkan dari Banjarmasin dan Papua juga ada!
Saya dan teman-teman saya sangat kecewa saat itu, dan kami sepakat untuk setidaknya melihat stage tempat mereka akan konser. Setelah melihat tempat konser yang sepi bukannya sedikit mengobati hati saya yang kecewa justru membuat perasaan saya makin sakit. Saya benar-benar ingin meledak saat itu, tapi pikiran saya bekerja. Untuk apa marah-marah, toh dengan saya marah-marah atau bertindak anarkis atau malah memukuli para aparat tadi juga tidak akan membuat Avenged Sevenfold mengubah keputusannya. Saya hanya berpasrah saja saat itu. Setelah keluar dari stage, sesampainya diparkiran saya dan teman-teman saya diwawancara oleh salah satu stasiun TV untuk menyampaikan kekecewaan saya. Setelah diwawancara, saya dan teman saya kembali pulang dengan perasaan yang amat kecewa. Beberapa teman saya yang lain masih disana karena sudah terlanjur memesan hotel.
Dapat dikatakan bahwa pada hari itu saya merasa amat malu dengan Indonesia, bukan hanya promotornya, tapi juga Indonesia. Malu dengan Indonesia karena Avenged Sevenfold merupakan band besar dan dikenal bukan hanya di negeri Paman Sam sana tapi juga seluruh dunia dan event ini merupakan salah satu cerminan bagaimana negara Indonesia sekarang. Jika mengurus event konser seperti ini saja tidak becus bagaimana dengan mengurus negara?  Semoga kegagalan konser seperti ini menjadi pengalaman untuk promotor-promotor kecil lain yang mulai bermunculan, jika tidak mampu membuat konser lebih baik dibatalkan dari awal, jangan dadakan seperti ini. Benar-benar mengecewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar