Pada hari Selasa tanggal 1 Mei lalu, saya mendapatkan
pengalaman baru yang amat sangat mengecewakan. Pada 1 Mei itu merupakan May Day
atau hari buruh yang dirayakan secara internasional. Dan pada hari itu juga,
band asal Amerika kesukaan saya yaitu Avenged Sevenfold datang ke Indonesia
untuk memenuhi World Tour 2012. Kedatangan Avenged Sevenfold ini merupakan
kedatangannya yang ketiga semenjak band itu dibangun.
Saya sangat senang dan bersemangat mendengar mereka akan
datang ke Indonesia .
Saya sudah menabung untuk menonton konsernya dan sebenarnya amat sangat
berharap mereka dapat ‘mengguncang’ kembali kota
Jakarta untuk
yang kesekian kalinya. Saya dan 2 teman saya sudah melakukan perencaan dari
jauh-jauh hari tentang bagaimana nanti saat konsernya. Bahkan kami juga sudah
berniat untuk menginap dihotel sekitar tempat mereka konser karena pasti kami
akan kelelahan setelah ‘berjingkrakan’ nanti.
Setelah tiket konser dipesan, hari konsernya pun tiba. Saya
sudah sangat berkonsentrasi pada hari itu, agar saya bisa merasa puas dan tidak
ada kecemasan lagi saat menonton konser nanti. Saya benar-benar senang dan
merasa tidak sabar menunggu waktu mereka konser, karena dijadwalkan mereka
konser pukul 20.00 malam dan gate dibuka pukul 18.00 maka saya bersiap dari
rumah cepat-cepat. Saya sampai membolos kuliah pada hari itu saking tidak
sabarnya dan takut terlambat. Karena saya pikir mereka konser di Ancol, dan
jarak dari rumah saya menuju Ancol itu jauh jadi saya mau tidak mau harus
membolos hari itu.
Sayapun akhirnya berangkat dari rumah saya pukul 14.00
menggunakan mobil teman saya. Saya sampai over-excited saat itu, sudah tidak
sabar menunggu penampilan mereka. Setelah sampai di Ancol, saya bertemu teman
saya yang sudah sampai disana duluan untuk menukarkan tiket. Setelah ditunggu,
pada pukul 17.00 mengapa disana menjadi sepi. Stage yang dipersiapkan makin
lama makin sepi dan mulai terlihat suram. Mulailah muncul pikiran-pikiran buruk
saya.
Dan ternyata benar-benar terjadi, Avenged Sevenfold tidak
jadi konser! Konser hari itu dibatalkan, bukan ditunda tapi dibatalkan karena berbagai
alasan yang tidak dapat disebutkan. Pada prosesi pembatalan konser, waktu itu
datang mobil polisi dengan sound system yang besar beserta beberapa polisi yang
mengawalnya. Saat diumumkan akan penggagalan konser itu, banyak kekecewaan dari
penonton-penonton yang lain termasuk saya, sampai hampir rusuh saat itu di
Ancol. Dan dikatakan bahwa yang memiliki tiket hari itu dapat menguangkan
kembali tiketnya tanggal 5 Mei nanti ditempat pembelian tiket kemarin.
Kami benar-benar kecewa saat itu dan banyak fans-fans
perempuan yang saya lihat menangis karena tidak jadi konser. Sayapun
benar-benar kecewa, saya sudah sangat mengharapkan konser itu sampai
mengorbankan banyak hal untuk menonton konser tapi ternyata dibatalkan. Saya
benar-benar sangat kecewa. Yang membuat saya makin sedih lagi karena saya
melihat bahwa konser itu ditonton oleh fans-fans dari seluruh Indonesia . Saya
melihat ada poster fans yang melakukan gathering dari Lampung, Surakarta , Jawa Timur dan berbagai daerah
lainnya. Bahkan dari Banjarmasin
dan Papua juga ada!
Saya dan teman-teman saya sangat kecewa saat itu, dan kami
sepakat untuk setidaknya melihat stage tempat mereka akan konser. Setelah
melihat tempat konser yang sepi bukannya sedikit mengobati hati saya yang
kecewa justru membuat perasaan saya makin sakit. Saya benar-benar ingin meledak
saat itu, tapi pikiran saya bekerja. Untuk apa marah-marah, toh dengan saya
marah-marah atau bertindak anarkis atau malah memukuli para aparat tadi juga
tidak akan membuat Avenged Sevenfold mengubah keputusannya. Saya hanya
berpasrah saja saat itu. Setelah keluar dari stage, sesampainya diparkiran saya
dan teman-teman saya diwawancara oleh salah satu stasiun TV untuk menyampaikan
kekecewaan saya. Setelah diwawancara, saya dan teman saya kembali pulang dengan
perasaan yang amat kecewa. Beberapa teman saya yang lain masih disana karena
sudah terlanjur memesan hotel.
Dapat dikatakan bahwa pada hari itu saya merasa amat malu
dengan Indonesia , bukan hanya
promotornya, tapi juga Indonesia .
Malu dengan Indonesia karena
Avenged Sevenfold merupakan band besar dan dikenal bukan hanya di negeri Paman
Sam sana tapi juga seluruh dunia dan event ini
merupakan salah satu cerminan bagaimana negara Indonesia sekarang. Jika mengurus
event konser seperti ini saja tidak becus bagaimana dengan mengurus negara? Semoga kegagalan konser seperti ini menjadi
pengalaman untuk promotor-promotor kecil lain yang mulai bermunculan, jika
tidak mampu membuat konser lebih baik dibatalkan dari awal, jangan dadakan
seperti ini. Benar-benar mengecewakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar