Jumat, 14 Juni 2013

Ikhtisar Buku Pengetahuan

Judul buku   : Membongkar Aktivasi Otak Tengah, Penemuan Terbesar di Dunia                                  atau Penipuan Terbesar di Indonesa
Penulis          : Arif Virkill Yulian
Penerbit       : Galang Press, Yogyakarta
Cetakan        : Pertama, 2011
Tebal buku   : 150 halaman
 
Buku ini akan membahas seputar pola pikir masyarakat Indonesia  yang cenderung instan. Akibatnya, ketika bisnis aktivasi otak tengah (Mesenchepalon)   di buka di Indonesia, masyarakat Indonesia berbondong-bondong mengikutsertakan anaknya dalam progam ini. Animo masyarakat Indonesia yang tinggi ini, lahir karena progam yang di tawarkan aktivasi otak tengah ini cukup menggiurkan. Mampu membaca dengan mata tertutup, siapa sih yang tidak mau?. Tetapi, apa benar setelah otak tengah di aktivasi bisa membaca dengan mata tertutup, itu yang coba di bongkar dalam buku ini.

        Otak tengah (mesenchepalon) sebenarnya bukan fenomena baru dalam dunia medis. Tetapi, sebagaimana Charles Darwin dengan teori evolusinya, kedatangan teori  otak tengah juga disambut dengan pijar-pijar kontrovesi. Sudah pasti, ada yang pro dan kontra. Itu sudah lumrah dalam dunia keilmuan. Tetapi kedatangan teori otak tengah ini telah membuat geger dunia kedokteran dan para ilmuan. Apalagi keberadaanya justru diselewengkan dan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk  kepentingan bisnis dan  komediti semata.

          Bersadarkan pengertian dari buku,  Neuroanatomy Trough Clinical Cases, otak tengah  secara anatomik adalah bagian penghubung forebrain dan hindbrain. Otak Tengah adalah tempat perlintasan arus elektrik, zat-zat neurokimia dari batang otak menuju otak besar, gangguan pada daerah ini dapat mengakibatkan terganggunya kesadaran. Dia tidak bisa berkerja sendiri untuk men-support tubuh manusia, dia juga merupakan bagian dari sistem limbik dan hipolatamus dalam menghatarkan impuls-impuls  tersebut.(hal 33)


          Tetapi dalam perkembangannya, teori otak tengah justru di selewengkan. Anehnya penyelewengan itu tumbuh subur di Indonesia. Otak tengah dalam arti fungsi dan kegunaanya telah diselewengkan untuk kepentingan bisnis  dengan menawarkan berbagai macam fungsi yang keluar dari pengertian awalnya.  Adalah kebanyakan otak tengah pada manusia itu tidak aktif, sehingga perlu di aktifkan, kemudian muncullah istilah aktivasi otak tengah itu sendiri.

          Bahkan yang lebih mengerikan, aktivasi otak tengah bisa membuat orang bisa membaca dengan mata tertutup, membuat kerja otak lebih ekstra, menyetabilkan otak kanan dan otak kiri, membuat hormon tubuh stabill. Aktivasi otak  tengah juga akan melipat gandakan kecerdasan otak secara dramatis dalam  waktu yang singkat.

          Teori otak tengah akhirnya melembaga serta di jadikan bisnis yang paling menggiurkan dewasa ini. Lembaga aktivasi otak tengah itu pertama kali berdiri di Malaysia dengan nama Genius Mind Consultancy (GMC) dengan anak-anak usia 5-15 tahun sebagai objek sasarannya dengan ongkos 3,5 hingga 5 juta per-anak.

          Terkait dengan jasa-jasa itu, orang Indonesia  tentu menempati posisi pertama yang tergiur untuk melakukan aktivasi otak tengah. Sudah pasti masyarakat Indonesia menyukai hal-hal yang pragmatis, instan apalagi program aktivasi otak tengah menawarkan jasa yang begitu menggiurkan, membaca dengan mata tertutup, melipat gandakan kerja otak secara dramatis. Tetapi benarkah setelah otak tengah di aktivasi orang bisa membaca dengan mata tertutup serta lainya?. Inilah fungsi penting  hadirnya  buku yang berjudul Membongkar Aktivasi Otak Tengah, karya Arif Virkill Yulian ini.

         Terdapat beberapa koreksi akan kerancuan di balik aktivasi otak tengah dengan berbagai jasa yang di tawarkan. Utamanya jasa yang menawarkan bisa membaca dengan mata tertutup. Terdapat beberapa kejanggalan, utamanya yang berkaitan dengan aktivasi otak tengah bisa membuat anak bisa membaca  dengan mata tertutup. Sebab bagi penulis buku ini, tidak ada  teori manapun yang bisa menjelaskan ada hal tersebut. Oleh sebab itu penulis mengadakan sayembara siapapun yang bisa membaca dengan mata tertutup hasil dari aktivasi otak tengah, akan mendapatkan beasiswa senilai 25 juta.

          Kejanggalan-kejanggala lain dari jasa aktivasi otak tengah akan  di bahas dalam buku ini dengan rinci, kritis, sitematis serta di sertai data-data dan argumentasi  dari sumber terpercaya. Sungguh hadirnya buku ini sangat penting untuk di baca, utamanya bagi pemerhati pendidikan anak, sebab hadirnya bisnis aktivasi otak tengah yang berkembang dan menjadi trend masyarakat Indonesia, sungguh sangat membahayakan, utamanya bagi genarasi penerus bangsa,  anak-anak Indonesia.

Senin, 26 November 2012

Resensi Novel Dewi Lestari

Resensi Perahu Kertas
Oleh : Yohanes Prasetyo
Pengarang : Dewi Lestari
Tahun Terbit : 2009
Cetakan ke : I

Cerita Singkat : 
Perahu Kertas adalah sebuah novel percintaan remaja buatan Dewi Lestari yang menceritakan tentang Keenan, seorang remaja yang baru lulus SMA. Keenan selama 6 tahun tinggal di Amsterdam tetapi karena perjanjian dengan ayahnya maka Ia pulang ke Indonesia dan kuliah di salah satu Universitas di Bandung. Fakultas yang diambil Keenan adalah Fakultas Ekonomi, akan tetapi hal itu tidak sesuai dengan keinginannya karena sebenarnya Keenan ingin menjadi seorang pelukis.

Sementara itu ada Kugy, seorang cewek unik yang cenderung banyak kejutan di dalam kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Tak beda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu menjadi juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng. 

Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu Keenan. Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil. Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka saling jatuh cinta, tanpa pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan.  Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos, yang sebenarnya merupakan nama panggilan Kugy untuk pacarnya. Sementara Keenan saat itu sedang dijodohkan oleh Wanda, seorang kurator muda, yang merupakan sepupu Noni.

Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang sejak adanya Wanda. Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu dengan Pilik, muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan Alit.  Kugy menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan kepada Keenan.

Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam semalam. Begitu juga dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas dengan cara yang mengejutkan bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.

Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman yang cukup disegani di Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang sangat berpengaruh dalam penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis lagi. Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para korektor.
Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia cepat-cepat lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywritter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib dan serba spontan.

Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan hati Kugy dan membuatnya memilih Remi.

Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, memaksanya untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan perusahaan ayahnya karena tidak mempunyai pilihan lain.

Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya dulu. Semuanya dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya kemana aliran cinta membawanya.

Kekurangan :
  • Terlalu banyak setting tempat dalam novel ini sehingga terkadang membingungkan pembaca
  • Terdapat beberapa bagian yang agak membosankan sehingga terkadang membuat pembaca jenuh
  • Pada bagian penggunaan Bahasa Bali terdapat beberapa bahasa kasar yang kurang baik 
Kelebihan : 
  • Novel ini dikemas dalam bahasa anak-anak muda jaman sekarang sehingga cukup menarik dan mudah dimengerti
  • Memuat banyak nilai moral yang dapat dipelajari didalamnya
  • Alur cerita yang jelas sehingga mampu membawa pembaca kearah cerita yang mudah dimengerti dan "terhanyut" dalam ceritanya

 




Selasa, 23 Oktober 2012

Kata-Kata yang Berasal dari Lingkungan


tokek : karena bunyinya tokee
cicak : karena bunyinya ckckck

dangdut : karena alunan musiknya dang-dut
jangkrik : karena bunyinya krikrik

atapers : karena naik kereta diatap
undur-undur : karena jalannya mundur
apel malang : karena apelnya berasal dari malang
durian : karena buah yang berduri
rambutan : karena buah yg berambut
susu kuda liar : karena susu yg diambil dari kuda yang belum dijinakkan
kacang bogor : karena kacangnya berasal dari bogor
walang sangit : karena walang (belalang) itu berbau sangit
kaki seribu : karena serangga itu memiliki kaki yg banyak seperti terlihat 1000 kaki
jalan raya : karena jalanan itu ramai/raya
macan tutul : karena macan itu memiliki tutul-tutul
kumbang badak : karena kumbang itu memiliki 1 cula seperti badak



Kamis, 18 Oktober 2012

Perkembangan Bahasa Indonesia

Jika ingin melihat perkembangan bahasa Indonesia kita harus melihat perkembangan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu Kuno dan bahasa Sanskerta. Dulu bahasa itu menjadi alat komunikasi pertama di Indonesia. tetapi setelah Indonesia mengalami masa kolonial, maka bahasa Melayu dibagi menjadi 4 yaitu :

  1. Di Indonesia menjadi bahasa Indonesia.
  2. Di Malaysia menjadi bahasa Malaysia.
  3. Di Brunei Darussalam menjadi bahasa Melayu Baku.
  4. Di Singapura menjadi bahasa Nasional.
Dari empat arah tersebut yang memiliki keunikan adalah bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia memiliki lafal dan aksen yang berbeda. Sampai saat ini bahasa nasional Indonesia memang hanya ada satu, tetapi bahasa di Indonesia banyak sekali hingga ratusan jumlahnya karena setiap suku dari Sabang sampai Merauke memiliki bahasa yang berbeda. Bahkan setiap bahasa memiliki tingkatan lagi seperti halus, sedang, dan kasar.

Dewasa ini, bahasa Indonesia telah mengalami penurunan perkembangan tetapi juga mengalami perkembangan. Contoh pembinasaannya seperti dilingkungan kita ini. Baik orang dewasa, anak muda, anak kecil sekalipun sering menggunakan kata Gue atau Elo sebagai pengganti subyek. Padahal itu bukanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lalu sekarang ada lagi "Bahasa Alay" yaitu bahasa dengan penulisan yg dibuat serumit mungkin dengan kebutuhan kemampuan membaca antara kombinasi huruf alfabetic yang dibuat kapital dan tidak, angka dan tanda baca yang dipakai seenaknya. Contohnya seperti kalimat ini, "HuUffFtt,., 4kuHh 1n6iN m@khHaN ni3YhH ,...!" Padahal kalimat yg dimaksud itu, "Aku ingin makan" akan tetapi dibuat serumit mungkin, yang saya kurang paham apakah maksudnya tulisan dibuat serumit itu? Padahal lebih mudah dibaca, lebih simple, dan lebih mudah diterima dengan penulisan biasa.

Akan tetapi bahasa Indonesia juga telah mengalami perkembangan, contohnya seperti mulai dikenalnya Bahasa Indonesia di dunia globalisasi. Contohnya di Singapura, Australia, Suriname dan Belanda. Di Singapura itu terdapat 3 suku, Chinnese (Tionghoa), India dan Bugis. Beberapa masyarakat bersuku bugis itu masih sering menggunakan bahasa aslinya dan bahkan menggunakan Bahasa Indonesia juga di Singapura. Hal itu membuat negara lain jadi mengenal Bahasa Indonesia. Di Australia, juga mulai dikenalkan Bahasa Indonesia. Dikarenakan banyaknya pelajar Indonesia disana sehingga mereka sedikit demi sedikit mengenalkan Bahasa Indonesia di Australia. Dari letak geografis pun, Australia juga dekat dengan Indonesia sehingga dimungkinkan bahwa penyebaran Bahasa Indonesia telah terjadi sejak jaman dahulu.

Bahkan, di negara-negara yg dilihat dari segi Geografisnya tidak berdekatanpun Bahasa Indonesia juga mampu menyebar kesana. Di Suriname, dikarenakan pada jaman kolonial dijadikan tempat pembuangan tahanan dari Jawa sehingga disana beberapa penduduknya menggunakan bahasa Jawa, meskipun tidak banyak penggunanya dan penggunaan bahasa Jawanya juga bukan yang halus akan tetapi itu cukup memperkenalkan budaya dan bahasa kita disana. Lalu di Belanda, dikarenakan Indonesia dijajah Belanda selama beratus-ratus tahun sehingga banyak penduduk Indonesia yang dibawa kesana dan keturunan Belanda yang tinggal di Indonesia khususnya penduduk Indonesia bagian timur sana. Sehingga tak aneh lagi bahasa Indonesia telah tersebar disana. 

Oleh karena itu, kita yang tinggal di Indonesia harusnya melestarikan bahasa kita, sungguh aneh jika orang-orang diluar sana banyak yang tertarik untuk mempelajari bahasa kita. Akan tetapi kita sebagai penduduk asli Indonesia malah ingin membinasakannya dan menghilangkannya. Marilah kita gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga banyak negara lain yang tertarik menggunakan bahasa kita. Karena menurut saya Bahasa Indonesia cukup pantas untuk masuk dalam jajaran Bahasa Internasional yang patut dipelajari.

Kamis, 03 Mei 2012

May Day Disappointment


Pada hari Selasa tanggal 1 Mei lalu, saya mendapatkan pengalaman baru yang amat sangat mengecewakan. Pada 1 Mei itu merupakan May Day atau hari buruh yang dirayakan secara internasional. Dan pada hari itu juga, band asal Amerika kesukaan saya yaitu Avenged Sevenfold datang ke Indonesia untuk memenuhi World Tour 2012. Kedatangan Avenged Sevenfold ini merupakan kedatangannya yang ketiga semenjak band itu dibangun.
Saya sangat senang dan bersemangat mendengar mereka akan datang ke Indonesia. Saya sudah menabung untuk menonton konsernya dan sebenarnya amat sangat berharap mereka dapat ‘mengguncang’ kembali kota Jakarta untuk yang kesekian kalinya. Saya dan 2 teman saya sudah melakukan perencaan dari jauh-jauh hari tentang bagaimana nanti saat konsernya. Bahkan kami juga sudah berniat untuk menginap dihotel sekitar tempat mereka konser karena pasti kami akan kelelahan setelah ‘berjingkrakan’ nanti.
Setelah tiket konser dipesan, hari konsernya pun tiba. Saya sudah sangat berkonsentrasi pada hari itu, agar saya bisa merasa puas dan tidak ada kecemasan lagi saat menonton konser nanti. Saya benar-benar senang dan merasa tidak sabar menunggu waktu mereka konser, karena dijadwalkan mereka konser pukul 20.00 malam dan gate dibuka pukul 18.00 maka saya bersiap dari rumah cepat-cepat. Saya sampai membolos kuliah pada hari itu saking tidak sabarnya dan takut terlambat. Karena saya pikir mereka konser di Ancol, dan jarak dari rumah saya menuju Ancol itu jauh jadi saya mau tidak mau harus membolos hari itu.
Sayapun akhirnya berangkat dari rumah saya pukul 14.00 menggunakan mobil teman saya. Saya sampai over-excited saat itu, sudah tidak sabar menunggu penampilan mereka. Setelah sampai di Ancol, saya bertemu teman saya yang sudah sampai disana duluan untuk menukarkan tiket. Setelah ditunggu, pada pukul 17.00 mengapa disana menjadi sepi. Stage yang dipersiapkan makin lama makin sepi dan mulai terlihat suram. Mulailah muncul pikiran-pikiran buruk saya.
Dan ternyata benar-benar terjadi, Avenged Sevenfold tidak jadi konser! Konser hari itu dibatalkan, bukan ditunda tapi dibatalkan karena berbagai alasan yang tidak dapat disebutkan. Pada prosesi pembatalan konser, waktu itu datang mobil polisi dengan sound system yang besar beserta beberapa polisi yang mengawalnya. Saat diumumkan akan penggagalan konser itu, banyak kekecewaan dari penonton-penonton yang lain termasuk saya, sampai hampir rusuh saat itu di Ancol. Dan dikatakan bahwa yang memiliki tiket hari itu dapat menguangkan kembali tiketnya tanggal 5 Mei nanti ditempat pembelian tiket kemarin.
Kami benar-benar kecewa saat itu dan banyak fans-fans perempuan yang saya lihat menangis karena tidak jadi konser. Sayapun benar-benar kecewa, saya sudah sangat mengharapkan konser itu sampai mengorbankan banyak hal untuk menonton konser tapi ternyata dibatalkan. Saya benar-benar sangat kecewa. Yang membuat saya makin sedih lagi karena saya melihat bahwa konser itu ditonton oleh fans-fans dari seluruh Indonesia. Saya melihat ada poster fans yang melakukan gathering dari Lampung, Surakarta, Jawa Timur dan berbagai daerah lainnya. Bahkan dari Banjarmasin dan Papua juga ada!
Saya dan teman-teman saya sangat kecewa saat itu, dan kami sepakat untuk setidaknya melihat stage tempat mereka akan konser. Setelah melihat tempat konser yang sepi bukannya sedikit mengobati hati saya yang kecewa justru membuat perasaan saya makin sakit. Saya benar-benar ingin meledak saat itu, tapi pikiran saya bekerja. Untuk apa marah-marah, toh dengan saya marah-marah atau bertindak anarkis atau malah memukuli para aparat tadi juga tidak akan membuat Avenged Sevenfold mengubah keputusannya. Saya hanya berpasrah saja saat itu. Setelah keluar dari stage, sesampainya diparkiran saya dan teman-teman saya diwawancara oleh salah satu stasiun TV untuk menyampaikan kekecewaan saya. Setelah diwawancara, saya dan teman saya kembali pulang dengan perasaan yang amat kecewa. Beberapa teman saya yang lain masih disana karena sudah terlanjur memesan hotel.
Dapat dikatakan bahwa pada hari itu saya merasa amat malu dengan Indonesia, bukan hanya promotornya, tapi juga Indonesia. Malu dengan Indonesia karena Avenged Sevenfold merupakan band besar dan dikenal bukan hanya di negeri Paman Sam sana tapi juga seluruh dunia dan event ini merupakan salah satu cerminan bagaimana negara Indonesia sekarang. Jika mengurus event konser seperti ini saja tidak becus bagaimana dengan mengurus negara?  Semoga kegagalan konser seperti ini menjadi pengalaman untuk promotor-promotor kecil lain yang mulai bermunculan, jika tidak mampu membuat konser lebih baik dibatalkan dari awal, jangan dadakan seperti ini. Benar-benar mengecewakan.

Senin, 30 April 2012

Pengalaman Pribadi tentang Taman Lawang

Beberapa waktu yang lalu saya pergi ketaman lawang, daerah yang amat terkenal dikalangan publik karena satu hal yaitu warianya. Waria menurut saya adalah lelaki yang mungkin memiliki kelainan pada sarafnya atau pada hormonnya sehingga mereka menyalahi takdir dan kodratnya sebagai laki-laki, dan lebih memilih untuk menjadi lawan jenisnya atau perempuan. Waria dikenal dengan banyak nama, shemale, cross-dressed, banci, bencong dan wadam.
Waria biasanya menjadi pengamen, hiburan panggung, psk, atau ada yang lebih mengejutkan lagi sebagai model. Yah, dari yang saya tahu daerah Thailand terkadang menggunakan waria sebagai model dan bahkan ada sebuah kompetisi yaitu Miss Shemale. Miss Shemale itu layaknya Miss World, hanya yang berbeda itu kontestannya yaitu waria.
Baiklah, cukup penjelasannya mengenai waria. Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya saat ke Taman Lawang. Pada malam itu saya habis kembali dari Blok-M sekitar pukul setengah 1 malam. Saya dan teman-teman saya menggunakan 1 mobil yaitu mobil teman saya. Kami sebenarnya berniat langsung pulang kerumah tetapi karena arahnya sejalan dengan rumah saya maka teman sayapun menantang untuk melewati taman lawang. Saya ya ikut saja, toh menurut saya taman lawang tidak seseram "Legenda" yang orang-orang bicarakan.
Kamipun telah sampai di daerah Taman Lawang. Setelah memutar sekali dan melihat waria disana, ternyata teman saya yang menyetir berbuat iseng. Diapun memutar sekali lagi kedaerah itu, tetapi kali ini dengan keadaan yang berbeda. Kaca jendela dibuka semua dan mobil dijalankan dengan kecepatan 5km/perjam. Perasaan saya sudah mulai tidak enak akan hal ini, dan ternyata benar saja. Tiba-tiba datang seorang waria muncul didepan mobil dan langsung loncat kekap mobil teman saya. Teman saya sontakpun kaget lalu mengerem mobilnya, saat mobil berhenti datang lagi 3 waria dari arah kiri dan kanan mobil mulai 'menjajakan' dirinya.
"Mas, mau yang mana mas?" tanya waria yang kiri. Waria yang kanan juga tak mau kalah dengan berkata, "Kita bisa semua kok depan belakang oke, harga bisa diatur yang penting angkut kita dulu aja." Saya mulai panik begitu juga kedua teman saya yang duduk dibelakang. Mereka malah sembunyi dibawah jok mobil. Saya yang sudah panik dan kaku sudah pasrah saja, saya sudah tidak bisa memberikan perlawanan apa-apa lagi karena sudah diapit begitu. Apalagi ketika saya melihat kedepan, waria yang tadi naik ke kap mobil sedang melakukan gerakan erotis dioplos dengan goyangan-goyangan ala biduan dangdut kampung Majalengka. Dalam keadaan seperti itu yang bisa saya lakukan hanyalah pasrah sambil diam-diam menutup kaca jendela semoga waria-waria itu tidak melakukan tindakan senonoh terhadap saya.
Akhirnya teman saya bertindak pintar dan mengklakson waria yang naik kekap, ketiga waria yang disamping mobil juga kaget. Setelah diklakson mobil mulai digas dan waria yang diatas kap tadi mulai terjungkal kesamping. Setelah waria itu terjatuh dari kap, teman saya langsung mengebut mobilnya, kabur dari tempat itu.
Kamipun masih shock, setelah berhasil kabur mobilpun mulai dipelankan kembali. Setelah itu bukannya menyesal kami justru tertawa bodoh menertawai kejadian tadi, sungguh pengalaman yang bodoh tapi benar-benar tidak bisa dilupakan karena kami semua masih shock akan kejadian tadi. Setelah kejadian itu, kamipun mendapat satu pelajaran yang tidak akan kami lupakan, JANGAN PERNAH BERJALAN PELAN DI DAERAH TAMAN LAWANG!

Kisah Nyata Tentang Seorang Pramugari dan Kakek Tua dari China

Saya membaca sebuah cerita yang menurut saya cukup mengharukan hari ini. Cerita ini merupakan kisah fakta yang benar-benar terjadi di China dalam perusahaan penerbangan China Airline. Menurut saya kisah ini patut disimak dari sebagai pandangan baru dalam hidup kita. Cerita ini saya repost dari website kaskus dan diambil dari sudut pandang salah satu pramugari dalam pesawat tersebut, begini ceritanya.

Saya adalah seorang pramugari biasa dari china Airline. Karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap harinya hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 17 juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya. Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari shanghai menuju peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua, dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang. Kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju, seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minum, ketika melewati baris 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakan mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakkan karung tua di atas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkan duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ketoilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarang, takut merusak barang didalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ketoilet, pada saat menyajikan minum yang ke dua kali, kami melihat dia melirik kepenumpang sebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakkan segelas minuman teh dimeja dia. Ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Saat kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya. Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja dikota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat 3 di Peking. Anak sulung yang bekerja dikota menjemput kedua orangtuanya untuk tinggal bersama dikota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orangtua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega orangtua tersebut naik mobil megitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama – sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri. Akhirnya dengan terpaksa disetujui dengan anaknya.
Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai oleh anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakkan karung tersebut diatas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati – hati dia meletakkan karung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil ? dan meminta saya meletakkan makanannya dikantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.
Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga. Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri , perbuatan yang tulus tersebut benar – benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut menyembah kami, mengucap terima kasih bertubi – tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami didesa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak. Hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tau bagaimana mengucap terima kasih kepada kalian.
Semoga tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam – beragam penumpang saya sudah jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain – lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya.
Janganlah kalian memandang orang dari penampilan luar, tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.

Menurut saya, seharusnya kisah ini dibaca dan menjadi salah satu review untuk para pramugari. Apalagi pramugari di Indonesia, karena saya dari pengalaman saya menaiki pesawat dari salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia, saya sangat kecewa dengan pelayanannya. Saya tidak akan menyebutkan perusahaan penerbangan itu demi privasi dan nama baiknya.

Jadi ceritanya begini, pada saat saya naik pesawat ada konsumsi yang dibagikan kepada penumpang. Saat konsumsi dibagikan, pramugari yang membagikannya memasang muka masam dengan bahasa tubuh yang menurut saya kelihatan sangat malas untuk membagikannya. Lalu pada saat Papa saya membawa barang dia ingin menaruhnya di bagasi atas, bukannya membantu malah diam saja. Saya tahu mungkin pramugari disitu tidak begitu banyak, tapi apa ada orang yang tega melihat orang tua kesulitan menaruh barang di bagasi? Akhirnya sayalah yang membantu Papa saya menaikkan barang ke bagasi.

Mungkin sebagai pramugari, atau lebih tepatnya sebagai manusia, kita haruslah menggunakan hati nurani kita dengan baik. Karena masih banyak terdapat orang di dunia ini yang jarang mendapat kenikmatan dan kemewahan. Mungkin bagi kita kemewahan itu adalah hal yang biasa karena kita terbiasa mengalaminya, tetapi jika ada orang yang jarang mengalaminya maka ia akan merasa bersyukur sekali atas hal itu. Janganlah menilai orang hanya dari penampilan luarnya saja, karena terkadang orang-orang yang kita anggap sepelelah justru orang-orang yang memiliki hati yang tulus dan baik seperti kakek tadi.